Senin, 17 Desember 2012

Resensi Film naga bonar

RESENSI FILM NAGA BONAR
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
o  EKO YAMAN (TEKNIK ELEKTRO)
o  BAHARUDDIN DJEMMA (SOSPOL)
o  SOFYAN (TEKNIK ELEKTRO)


UNIVERSITAS TEKNOLOGI SULAWESI

1

RESENSI FILM NAGA BONAR

   

2

Dalam film Naga Bonar ini menggambarkan bagaimana keadaan Indonesia setelah berhasil merebut kemerdekaan pada tahun 1945. Pada saat itu pasukan Belanda ingin berusaha kembali menguasai daerah yang pernah ditinggalkan dalam melakukan penjajahannya.
Jenis Film  :  Comedy/drama
Produser     :  Bustal Nawawi
Produksi     :  Prasidi Teta and Citra Sinema
Durasi         :  95 Min
PEMERAN DALAM FILM NAGA BONAR
Deddy Mizwar
Nurul Arifin
Afrizal Anoda
Wawan Wanisar
Piet Pagau
Roldiah Matulesy
Yetty Mustafa
Nico Plemonia
Kaharuddin Syah
Sutradara    :   Mt Risyaf
Penulis         :   Asrul Sani
3

Aktor Naga Bonar yang diperankan oleh Deddy Mizwar ini pada awalnya adalah seorang pencopet. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu ketetapan takdir telah mengubah Naga Bonar menjadi seorang Jendral yang pada akhirnya memimpin pasukannya berhasil meraih kemenangan Indonesia dalam peperangan di daerahnya.

Dalam tayangan film tersebut tentunya memori rekaman ingatan kita tentang bagaimana peristiwa sejarah besar dalam detik-detik kemerdekaan Indonesia akan kembali terputar dalam benak pikiran. Kita tentunya masih akan mengingat peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejak saat itu, pekik kemerdekaan berkumandang di bumi Indonesia. Rakyat Indonesia merayakan kemenangannya dalam berbagai bentuk dengan penuh suka cita. Akan tetapi, ternyata masih ada pihak-pihak lain yang tidak rela dengan keberhasilan yang telah diperoleh Bangsa Indonesia seperti Inggris (Sekutu), Jepang, dan terutamanya adalah Belanda.

Keinginan Belanda untuk berkuasa kembali di Indonesia antara laskar pejuang bersenjata dan masyarakat sangat memberikan reaksi keras akan maksud keinginan tersebut. Pola posisi relasi keduanya saat itu sangat berusaha keras mempertahankan kemerdekaan yang telah diperoleh,dimana nyawa mereka pun sebagai taruhannya. Mereka menganggap kemerdekaan terlalu sangat mahal untuk dilepaskan begitu saja.

4

Ketika segala bentuk penindasan datang mengancam dan bentuk keinginan menguasai Indonesia kembali oleh Belanda maka hanya ada satu kata dalam benak pikiran mereka
yaitu lawan! Perlawanan tersebut merupakan reaksi keras yang dihadirkan terhadap pihak-pihak yang mencoba merenggut kemerdekaan. 

Aku pikir masih banyak perjuangan dimana tidak dilakukannya sistem pengolahan pengaturan secara resmi dalam artian masih bersifat kelompok masyarakat ataupun kedaerahan. Dimana struktur formal tentara yang ada pada saat itu yang memang memiliki peran yang sangat kurang memiliki kepentingan, oleh Naga Bonar bersama pejuang yang lain tidak dipedulikannya yang terpenting adalah tetap maju melakukan perlawanan pertempuran.

Dalam tayangan tersebut perlawanan tidak hanya dilakukan dengan perjuangan fisik tetapi juga dilakukan juga melalui diplomasi. Pola diplomasi tersebut menggambarkan betapa penyusunan strategi dalam berfikir sangat menentukan pula dalam perlawanan. Akan tetapi perjuangan diplomasi pun harus didukung dengan kekuatan fisik dan kekuatan dalam perjuangan senjata, sebab tanpa kedua dukungan tersebut tadi akan mempengaruhi pula posisi dalam perundingan tawar menawar mengalami posisi yang melemah. Dalam diplomasi  tersebut tampak Naga Bonar cukup

5

jenius dengan membuat pihak Belanda kebingungan ketika melakukan penandatanganan perjanjian damai dan penentuan garis demarkasi tentang peta wilayah.

Jika berbicara tentang diplomasi, maka akan teringat kembali bagaimana perjuangan diplomasi yang pernah dilakukan bangsa Indonesia melaui perundingan linggarjati namun ternyata hasilnya sangat merugikan Indonesia dengan semakin sempitnya wilayah Republik Indonesia  yang hanya meliputi Jawa,Madura,dan Sumatra.

Kemudian Perundingan Renville yang lagi-lagi merugikan pihak Indonesia dimana semakin sempitnya wilayah Republik Indonesia dan jatuhnya kabinet Amir Syarifudin yang dianggap telah menjual negara pada Belanda.

Dalam film Naga Bonar ini cukup memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita tentang bagaimana kadar semangat nilai-nilai nasionalisme yang sangat besar ditanamkan  dalam kepribadian rakyat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dalam tayangan Naga Bonar bersama pasukannya sangat gigih dalam mempertahankan negara Indonesia dari keserakahan di tangan Belanda yang ingin menguasai kembali bumi Indonesia. Bagaimanapun dalam film ini, nasionalisme tersebut sebenarnya tidak hanya untuk negara Indonesia yang tampak pada pengorbanan dan kesetiaan dalam  membela bangsa ataupun tampak adanya upacara penghormatan terhadap sang merah putih, tetapi jika aku
6

analisis secara mendalam sebenarnya rasa nasionalisme pun  yang ada pada kepribadian Naga Bonar bersama pasukannya sebenarnya muncul pula karena adanya kecintaan
terhadap daerah tempat dimana mereka sekarang berpijak dalam melakukan proses perjuangan kehidupan.

Secara sederhana jika dirumuskan kadar nasionalisme yang diangkat bahwasanya daerah tersebut adalah tanah kelahiran mereka dengan segenap mula dan akhirnya, serta tempat dimana tidak menutup kemungkinan pula tempat mereka nantinya akan menguburkan nama sebagai pejuang bangsa khususnya pada daerah mereka yang dijadikan sasaran perebutan oleh Belanda. Secara kronologisnya para pejuang bersenjata dan masyarakat menganggap daerah tersebut adalah milik atau kepunyaan mereka, sehingga siapapun yang ingin merebut dan menjajahnya maka harus dilawan dan diperjuangkan.Semangat nasionalisme yang terlahir dalam kepribadian mereka tentunya tidak lahir secara tiba-tiba atau mendadak muncul dengan sendirinya,tetapi pastinya melalui suatu proses ikatan yang sangat panjang.Dalam film tersebut aku kira sangat jelas digambarkan nasionalisme yang berkembang tidak hanya semata-mata dalam perlawanan mempertahankan kemerdekaan Indonesia,tetapi juga untuk kemerdekaan daerah mereka pada khususnya dari segala bentuk penindasan ataupun eksploitasi.


7

Aku kira tidak hanya semangat nasionalisme yang digambarkan dalam film tersebut.Akan tetapi terwujud juga suatu relasi pencitraan nilai-nilai religius dan sikap patriotisme yang tinggi.Dalam hal ini dapat dilihat bahwa meskipun Naga Bonar seorang
Jendral yang dapat dikatakan memiliki suatu pangkat yang cukup terbilang tinggi dalam memimpin pasukan,tetapi ia tetap taat dan sangat patuh terhadap ibunya.Sebagai cuplikannya ketika ibunya memerintahkan tentang sesuatu hal apapun, Naga Bonar tidak dapat berkutit. Apapun yang diperintahkan sang ibu selalu saja dijalankan,walaupun sebenarnya di dalam diri Naga Bonar memberontak sebab apa yang dipikirkan Naga Bonar sedikit berbeda apa yang dipikirkan menurut pendapat sang ibunya yang oleh Naga Bonar mengatakan ibu dengan panggilan istilahnya adalah emak. Inilah  salah satu contoh bentuk aktualisasi pengabdian diri seorang anak yaitu dalam hal ini Naga Bonar yang tidak hanya mengabdikan diri untuk Bangsa ataupun lingkungan daerah tempat tinggalnya, tetapi juga suatu bentuk pengabdian yang sangat membanggakan dapat dipersembahkan kepada sang ibu yang sampai-sampai meneteskan tangis air mata melihat Naga Bonar bersungguh-sungguh berjuang keras untuk tanah Ibu pertiwi.

Selain itu dalam film ini sangat jelas pula tergambar bagaimana suatu proses kenaikan pangkat sangat penting dibutuhkan  untuk mendapatkan suatu legitimasi di dalam suatu komunitas.Sebab semakin tinggi pangkat jabatan yang dimiiliki maka pelayanan penghargaan yang didapatkan mungkin cukup istimewa jika dibandingkan
8

pangkat yang terbilang masih berada di bawah.Sebagai contoh Naga Bonar sebagai Jendral tentunya akan mendapatkan pelayanan penghargaan istimewa yang berbeda dengan si Bujang yang hanya berpangkat sebagai kopral.

Satu hal lagi yang perlu dicermati dalam film ini, aku kira suatu hal pemikiran yang patut direnungkan kembali walaupun mungkin hal terkecil sekalipun tetapi sangat memiliki magnet yang kuat yaitu, bagaimana peran seorang sahabat dan orang yang dicintai dan dikasihi dapat menjadi motivator yang kuat sebagai pendamping atau dengan kata lain sebagai motivator penyemangat gerak langkah Naga Bonar di dalam memimpin medan perlawanan.Dalam tayangannya dapat tergambar bahwa kisah cinta dan persahabatan pun ikut berperan penting dalam mewarnai perjalanan perjuangan Naga Bonar dalam memimpin perlawanan sebagai contoh sahabat Naga Bonar si Bujang yang kemudian diangkat sebagai asisten pribadi Naga Bonar serta Kirana calon istri Naga Bonar yang disebutnya sebagai permaisuri yang istilah ini mungkin cukup aneh terdengar dalam istilah ketentaraan sebab istilah permaisuri sendiri pada kenyataannya sangat kental digunakan dalam wilayah di kerajaan.




9

Film yang sangat memberikan aspirasi banyak pelajaran berharga ini dengan diwarnai penuh kelucuan dari berbagai aktor lagi-lagi sebuah apresiasi berupa acungan jempol ingin aku persembahkan pada film Naga Bonar yang memiliki alur cerita dan bahasa yang sangat hidup dan menarik dalam memberikan gambaran pelajaran semangat nasionalisme dan berbagai pelajaran berharga yang lain ditengah-tengah perkembangan zaman yang telah banyak dipengaruhi oleh budaya barat.

FMC TANABATU